Dalam demonstrasi di Hangzhou, Rokid juga memamerkan fitur terjemahan simultan. Tulisan berwarna hijau fosfor muncul di lensa bagian dalam saat seorang staf berbicara dalam bahasa Mandarin. Fitur real-time itu memperlihatkan bagaimana kacamata pintar AI China dapat membantu komunikasi lintas bahasa dengan praktis.
Namun, adopsi massal kacamata pintar AI China masih menghadapi beberapa hambatan. Penulis PCMag, Will Greenwald, menilai bahwa pengalaman pengguna harus ditingkatkan agar benar-benar mulus. Selain itu, isu privasi menjadi tantangan besar. Kacamata yang bisa merekam hampir sepanjang waktu menimbulkan kekhawatiran regulasi.
Meski begitu, pelaku industri tetap optimistis. Zhu menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa kacamata pintar AI China akan menjadi perangkat utama masyarakat. Ia mengatakan bahwa saat ini perangkat tersebut masih menjadi pelengkap ponsel. Namun ia percaya bahwa dalam waktu dekat, ponsel justru akan menjadi aksesori untuk kacamata pintar.
Dengan perkembangan pesat dan dukungan ekosistem besar, tidak berlebihan jika pasar global menilai kacamata pintar AI China sebagai teknologi masa depan yang akan mengubah cara masyarakat berinteraksi dengan dunia digital.






