Dalam penggunaannya, spicy mode tetap dilengkapi moderasi internal untuk mencegah pembuatan konten yang dianggap terlalu eksplisit atau mengandung risiko tinggi. Meski demikian, beberapa konten sensitif tetap dapat lolos, menghasilkan perdebatan terkait batasan etis dan potensi penyalahgunaan. Keberadaan fitur ini membuat Grok Imagine langsung menempati posisi berbeda dibanding kompetitornya, baik dalam hal inovasi maupun kontroversi.
Reaksi publik terhadap rilisnya Grok Imagine sangat beragam. Sebagian mengapresiasi upaya Elon Musk memberikan ruang kebebasan kreatif tanpa batasan berlebihan. Namun, tidak sedikit pihak yang menilai fitur spicy mode dapat menjadi celah bagi penyalahgunaan teknologi, termasuk pembuatan deepfake yang merugikan figur publik. Bahkan beberapa negara mulai mengambil langkah serius terhadap fitur tersebut. Turkiye dilaporkan memblokir beberapa akses Grok AI karena kebijakan kontennya dianggap terlalu longgar.
Kontroversi ini menegaskan bahwa Grok Imagine bukan hanya persoalan teknologi, tetapi juga menyentuh ranah etika, regulasi, dan keamanan digital. Penerapan spicy mode menjadi tantangan besar karena membuka dua sisi berbeda: kebebasan berekspresi dan risiko eksploitasi. Elon Musk sendiri menyatakan bahwa Grok Imagine akan terus dikembangkan dengan standar moderasi fleksibel namun tetap bertanggung jawab.
