🔒 Dompet Digital Anti-Curang: Bagaimana Blockchain Menyelesaikan Masalah Double-Spending di Kripto?
Gengs kalian tahu tidakdompet digital? Di dunia fisik, kalau kamu udah ngasih uang tunai Rp100.000 ke kasir, kamu enggak bisa lagi ngasih uang yang sama ke kasir lain. Itu mustahil. Tapi, di dunia digital, hal ini jadi masalah besar.
Masalah ini disebut Double-Spending (Pengeluaran Ganda): kemampuan untuk menggandakan atau menggunakan satu unit uang digital (seperti file) lebih dari satu kali. Sama kayak kamu ngopi-paste sebuah file lalu ngasih salinannya berkali-kali.
Blockchain hadir sebagai solusi revolusioner untuk masalah ini, menjadikannya fondasi teknologi canggih di era digital. Artikel ini akan ngebahas (Expertise) lebih detail bagaimana Blockchain menyelesaikan masalah double-spending dalam Bitcoin dan Kripto (Trustworthiness).
I. Kenapa Double-Spending Jadi Masalah Inti Uang Digital?
Uang digital, pada dasarnya, adalah data. Dan data digital sangat mudah untuk disalin (copy-paste).
-
Contoh Klasik: Bayangkan kamu punya file digital bernama “1 Bitcoin”. Kalau kamu kirim file itu ke teman A, kamu masih bisa mengirim salinan file yang sama ke teman B, C, dan D. Kamu jadi ngabisin koin yang sama berkali-kali.
-
Solusi Bank (Sistem Sentral): Sebelum Blockchain, masalah ini diselesaikan oleh Bank Sentral. Bank berfungsi sebagai pihak ketiga terpercaya yang mencatat setiap saldo. Kalau kamu mau kirim uang, bank akan mengurangi saldomu dan menambah saldo penerima, memastikan kamu enggak bisa ngabisin uang yang udah hilang.
Tujuan Bitcoin (dan Blockchain) adalah menghilangkan peran pihak ketiga ini. Jadi, gimana caranya kita bisa memastikan enggak ada double-spending tanpa Bank?






